Kriteria Dalam Ekonometrika
Kriteria
Dalam Ekonometrika
Dalam
Ekonometrika itu ada metodologi ekonometri yang meliputi:
1.Membuat
suatu hipotesis/pernyataan.
Ada
sebuah teori ekonomi yang menyatakan bahwa “
‘’
Secara rata-rata, apabila pendapatan
seseorang meningkat, maka konsumsinya meningkat pula. Akan tetapi, peningkatan konsumsinya tidak sebesar
peningkatan pendapatannya’’.
Teori
ini merupakan sebuah hipotesis yang mendasari gejala ekonomi. Berlandaskan
teori tersebut, ingin diamati, apakah fenomena ini memang demikian berdasarkan pengamatan empiris?
2.Membuat
model ekonometri untuk menguji hipotesis yang telah dibuat.
Berdasar
teori ekonomi diatas, dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif antara
konsumsi dan pendapatan, artinya konsumsi akan naik jika pendapatan naik.
Tetapi, teori tersebut tidak memberikan penjelasan lebih rinci tentang bentuk
hubungan fungsional yang tepat antara konsumsi dengan pendapatan. Yang dapat dijelaskan
dari teori tersebut hanyalah bahwa kenaikan konsumsi tidak sebesar kenaikan
pendapatan. Artinya, bila pendapatan naik 10%, konsumsi bisa naik 9%, atau 8%,
atau hanya 5%, atau berapa saja asal tidak melebihi kenaikan pendapatan yang
sebesar 10%. Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu membuat suatu dugaaan
tentang hubungan yang lebih tepat antara konsumsi dengan pendapatan, baik dalam
bentuk linier, kuadratik, eksponensial, atau lainnya. Dalam contoh ini, kita
mencoba menduga hubungan tersebut dengan bentuk yang paling sederhana yaitu
fungsi linier. Penentuan bentuk hubungan
tentunya bukan hanya ditentukan oleh kesederhanaan atau kekompleksan model yang
akan digunakan, tetapi juga harus didasarkan pada substansi permasalahan.
Misalnya, hubungan tersebut dinyatakan sebagai bentuk linear
Konsumsi
=1 α +2α Pendapatan (1.1)
Parameter
1 α disebut intersep yang menyatakan
besarnya konsumsi bila pendapatan kecil sekali atau bahkan tidak ada pendapatan
sama sekali, dengan kata lain tidak seorangpun yang tidak akan mengkonsumsi,
sehingga 0 1 > α . Parameter 2 α menyatakan slope yaitu kemiringan garis
konsumsi dengan pendapatan dan bilangan ini menyatakan apabila pendapatan naik
1 unit maka konsumsi akan naik sebesar 2 α
unit, dengan nilai 10 2 << α
atau lebih dikenal sebagai marginal propensity to consume (MPC).
3.Biaya
Konsumen/perhitungan
Least
square
Syarat
estimator yang baik adalah yang memiliki residuar yang kecil,atau jarak antara
nilai dan nilai aktual yang kecil.dan kritetia yang kecul itu seperti
minimization of the sum of squared residuals dan caranya dengan estimator or
dinary least square.
4.Nilai
R kuadrat
Banyak
yang terjebak dinilai R kuandrat,semakin besar nilai R kuadrat semakin baik
sebuah model ekonometrika.Ada dua jenis R squared.pertama R Squared dan Adjusted
R Squared.
5.Unbiasedness
atau dugaan jauh dari harapan.
Dalam
model ekonometrika kita berharap tidak mendapat estimator yang biasa.artinya
kita harus mendapatkan estimator yang bagus.
6.Efesiensi
Efesiensi
itu yang kurvanya nilai keragaman kecil atau kurvanya mengkrucut ketengah.
7.Mean
Square Error (MSE)
Kriteria
ini tidak populer.biasanya digunakan jika ada frede off.
Uji
dan Type Error
Null
Hypothesis (H0),itu ada Type 1 Error:Menolak H0 padahal H0 benar.
H0:Bumi
itu berbentuk bola
H1:Bumi
itu berbentuk prima
Type
II Error:Kesalahan dalam menolak H0 padahal salah.
Contoh:irma
mencuri ayam tetangga,dan saksinya ada sri,ali,mawar,dan santi.
H0:Terbukti
H1:Tidak
terbukti
8.Kriteria
Data
*Pertama
Cara memperolehnya ada dua primer dan seunder.
*Kedua
Menurut sumbernya ada dua internal dan eksternal.maksudnya yaitu dari kita
mendapatkan sumbernya dari dalam dan luar.
*Ketiga
Menurut sifat ada dua kuantitatif dan kualitatif.
*Keempat
Waktu pengumpulan ada dua crossection seperti model matematika dan Data tahunan
statistik ekonomi.
Metode
Pengumpulan Data
-Wawancara
itu baik yang terstruktur maupun tidak
-Observasi
itu terjun langsung kelapangan
-Angket
itu seperti kuesioner
Studi
dokumen seperti ingin melihat kinerja dosen diUIN.
Komentar
Posting Komentar